James Frenkel-Beriman Setelah Membaca Surat al-Kahfi

James Frenkel-Beriman Setelah Membaca Surat al-Kahfi

James Frenkel-Beriman Setelah Membaca Surat al-Kahfi-James Frenkel mulanya berharap tak mengenal tuhan. Meski terlahir dari keluarga Yahudi, James tak sepenuhnya mendalami agamanya itu. Bahkan keluarganya cenderung sekuler.

Perhatiannya terhadap agamanya muncul ketika neneknya meninggal mendadak akibat serangan
jantung. Padahal, malam hari sebelum meninggal, James sempat berbincang dengan neneknya itu. Kala itu, James berjalan menggandeng neneknya dan tersandung.

“Nenek baik baik saja kan??” kata James Khawatir. “jangan khawatirkan aku, khawatirkan saja dirimu!” jawab nenek. Lalu James kembali berkata “kurasa kita akan bertemu lagi ketika Thanksgiving di New York”. Sang nenek kemudian menjawab “kalau tuhan mengizinkan”.
Baca juga : Sejarah Berdirinya gerakan sesat Ahmadiyah

James Frankel Mulai Mencari Tuhan

Akhirnya sang nenek pun mati, dan sejak saat itulah James mulai mencari Tuhan. Pertanyaan tentang ‘Tuhan’ seolah menjadi pertanyaan yang harus segera ia temukan jawabannya. Pengembaraan spiritualnya dimulai dari agama keluarganya, Yahudi.

Suatu ketika, James bertanya kepada seorang Rabbi Yahudi. Ia bertanya tentang filosofi Ritual yang dilakukan orang Yahudi ketika ada orang yang meninggal dunia. “itu hanya tradisi,”Jawab Rabbi itu.

Mendengar jawaban Rabbi itu, James merasa tidak puas dan marah. “Apa Maksudnya?kemana manusia setelah mati?kenapa manusia hidup di muka bumi ini?” tanya James. Alih alih menjawab, James malah dimarahi oleh sang Rabbi.

James Frenkel Menerima Quran

Sebelum peristiwa itu, James juga pernah menemukan kecocokan dirinya pada ideologi Karl Marx. Menariknya, saat memutuskan menjadi seorang komunis, ia justru bertemu dengan seorang muslim dari Pakistan, bernama Mansour. Dari Mansour inilah James menerima hadiah kitab suci Al-Quran.

Akan tetapi James takut masuk neraka jika membaca Al-Quran pemberian temannya itu. Alhasil James hanya meletakkan kitab suci itu di rak bukunya tanpa berani membukannya.

James Frenkel Masuk Kristen

Kemudian James mengiyakan ajakan temannya untuk memeluk agama Kristen Protestan. Dari agama kristen protestan, sempat tumbuh rasa suka dan cinta terhadap Yesus dalam diri James. Tapi iya tidak mengaggap Yesus sebagai penyelamat ataupun Tuhan, ia hanya menganggap Yesus sebagai Guru dan teman.

Ia melanjutkan pengembaraan spiritualnya itu ke agama Buddha. tapi di agama Buddha ini, ia tidak menemukan jawaban yang ia inginkan. Ia merasa pengembaraan Spiritualnya selama ini hanyalah sia sia. Sampai Suatu ketika ada temannya yang menyodorkan padanya bacaan Surat al-Kahfi.

James Frenkel Mengakhiri Pengembaraannya

Kemudian ia kembali mencari cari Al-Quran pemberian temannya dulu. Setelah ditemukan quran itu, iapun membaca surat al-Kahfi. Dari Surat al-Kahfi itulah, James merasa menemukan jawaban dari segala pertanyaan yang selama ini ia cari cari. “kadang saya menangis membacanya, kadang bulu kuduk saya merinding. Saya menyadari apa yang saya baca adalah tulisan Tuhan.” Kata James.

Dengan bantuan temannya, James kemudian meyakini bahwa tidak ada tuhan selain Alloh dan Muhammad adalah utusan Alloh. Keluarga James meyakinkan pilihannya. “Alhamdulillah, kedua Orang tua saya akhirnya menerima keislaman saya. Buat saya, ini adalah perjalanan selama hampir 20 tahun dan hanya Alloh yang tahu, bagaimana dan kemana semua ini akan berakhir,” ujar James Frenkel dilansir Dunia Muallaf.
Previous
Next Post »

Bagaimana Menurutmu..?? ConversionConversion EmoticonEmoticon